10.1 Pengertian kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah
reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan
kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang
terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan
itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya
mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan
darahnya naik pada kondisi. Serta dapat juga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi
kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan
kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan
berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,
bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Macam-macam
kecemasan
1. Kecemasan
obyektif/kenyataan
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan sesorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan sesorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.
Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama
masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam
menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan
egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai
rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu
melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic
(pengalaman kecemasan).
2. Kecemasan
neurotis (saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
·
Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan
dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan
semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira
bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
·
Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia).
Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi
yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut
memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan
tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon
oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan
hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah
menjadi terhubung dengan balon karet.
·
Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini
munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini
adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari
kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh dia. Meskipun ego dan super ego melarangnya.
3. Kecemasan
moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa .
Misalnya sesorang yang mersa dirinya kurang ganteng, maka dalam pergaulan ia terbatas kalau ia tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebgai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa .
Misalnya sesorang yang mersa dirinya kurang ganteng, maka dalam pergaulan ia terbatas kalau ia tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebgai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Studi
kasus: manusia memang tak luput dari kesalahan dan dari kesalahan inilah
manusia sering kali gelisah oleh Karena itu dalam pengertian sehari-hari
kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai yang terkadang juga berbuat dan berakibat fatal bagi
dirinya.
10.2 Sebab-sebab kegelisahan
-
Orang gelisah disebabkan oleh banyak hal yang membuat orang itu merasa batinnya
tertekan dan membuat orang itu merasa tidak nyaman dalam kondisi tersebut.
1. Keterasingan
- Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil
2. Kesepian
- Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi
3. Ketidakpastian
- Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
1. Keterasingan
- Keterasingan berasal dari kata terasing,dan kata itu adalah dari kata asing.kata asing berarti sendiritidak dikenal orang, sehingga kata terasiing berarti, tersisihkan dari pergaulan atau terpencil
2. Kesepian
- Kesepaian barasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa hampa tanpa ada yang terjadi
3. Ketidakpastian
- Ketidak pastian berasal dari dari kata pasti artinya tidak menentu , tidak dapat ditentukan, tidak tahu tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Contoh
: orang yang gelisah mengetahui nilai yang didapat disekolah sangat jelek dan
merasa takut untuk diberitahukan kepada orang tuanya.
10.3 Usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi
kegelisahan ini pertama tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh
:
Dokter
yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa
tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa apa
bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal
ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara
lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama tama, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akiat yang paling buruk yang
bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi,
apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan
ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,
kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua
pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan keburukan akibat
timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak mersakan lagi adanya
kerasa kecemasan/kegelisahan dalam jiwa kita.
10.4 Keterasingan
Pengertian
Keterasingan:
Keterasingan
berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar
asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang
lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan
dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing
atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama orang pemah
mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah
tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda
satu sama lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada
diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Ayat
Al-Quran tentang Keterasingan:
Surat
Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran ayat 19, pada ayat ini
dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat Al-quran maka Allah akan
menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang artinya :
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya“.
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya“.
10.5 Kesepian
Pengertian
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kaa kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Tiga
macam penyebab terjadinya kesepian :
1.
Frustasi
2. Sedang terjadi masalah
3. Pikiran yang sedang kalut
2. Sedang terjadi masalah
3. Pikiran yang sedang kalut
Contoh
orang yang sedang kesepian :
Pangeran Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat
kemewahan, keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan
kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan,
maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.
10.6 Ketidakpastian
Pengertian
ketidakpastian :
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Macam-macam
penyebab terjadinya ketidakpastian :
1. Obsesi
(gejala neurosa jiwa), yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau
sebab-sebabnya tak diketahui oleh pendertia.
2. Phobia, yaitu
rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian
tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi, yaitu
adanya keraguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang
tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria, yaitu
neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit
yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap
orang lain.
5. Delusi, yaitu
menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
6. Halusinasi, yaitu
khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
7. Keadaan
emosi, yaitu dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh
emosinya.
Contoh
tentang ketidakpastian :
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama
ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. lulus atau tidak lulus ujian sarjana
akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini
akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian
itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada
orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
Usaha
- usaha mengatasi ketidak pastian :
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung
kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan
juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maim jalan yang paling baik bagi
penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Ayat
- ayat Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun
dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu :
Al-Baqarah (2) : 23
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . "
Daftar Pustaka:
http://desilaila.multiply.com/journal/item/25/BAB_10_IBD_MANUSIA_DAN_KEGELISAHAN
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CC8QFjAE&url=http%3A%2F%2Fsanusiadam79.wordpress.com%2F2013%2F05%2F09%2Fmanusia-dan-kegelisahan%2F&ei=v1gDU9LdG4mYrgevxYDYDg&usg=AFQjCNHfmHejMpxeAm5yVry2futdq50bKQ&bvm=bv.61535280,d.bmk
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/18/manusia-dan-kegelisahan/
No comments:
Post a Comment